Search

Israel, Stanford, dan Tidurnya Umat Muslim?


Pada Maret 2016, aku pernah mengupload foto di salah satu instagram fake account milikku. Ya, aku bikin fake account itu karena aku mau kenal sama banyak orang tanpa orang itu tahu identitas aku. Rasanya seru aja, hehe.

Nah, pernah suatu ketika ada orang luar yang komentar di foto aku. Aku nggak jawab komentarnya, tapi langsung ngecek akun orang itu. Di postingan terakhirnya dia ngupload foto waktu di Tel Aviv. Hm, karena aku kepo dengan yang berbau wahyudi-wahyudi gitu, jadinya aku stalk terus. Naluri kayaknya hahaha.

Ada beberapa foto yang dia upload waktu di Israel. Dia jarang upload foto dirinya. Tapi, ada tiga deh kalau nggak salah foto dia tuh. Lumayan ganteng lagi. Sue emang wkwk. Tebakan aku sih dilihat dari wajah dan postur tubuhnya, dia campuran Israel-Eropa. Bisa bayangin gantengnya nggak? Lol.

Btw, yang bikin aku sedih, ternyata doi pinter. Pinter. Banget. Dia suka upload karyanya. Misal, rancangan bangunan gitu, tapi bukan bangunan biasa. Itu bangunan mirip benteng. Selain arsitektur mirip benteng, ada juga rancangan senjata gitu. Keren deh. Bukan cuma asal gambar, tapi kayak ada pengukurannya gitu. Terus, ada juga rancangan mobil-mobil perang tapi lebih mirip tank gitu. Aku sih banyanginnya kayak yang di GTA.

Setelah agak jauh stalking, aku baru tahu kalau doi kuliah di Stanford University. Setelah tahu ini, salah nggak kalau aku bilang doi pinter?

Di titik itu aku bingung. Rasa kesal dan sedih jadi satu. Aku jadi ingat foto anak-anak Palestina yang kepalanya ditodong pakai senjata api😭. Jangan-jangan, orang yang lagi aku stalk itu termasuk orang yang berkontribusi atau yang nantinya akan berkontribusi atas perang Israel-Palestina.

Dia yang bisa jadi nanti membuat senjata api, ikut ngerancang bangunan bentengnya, dan bikin tank-tank yang suka melindas muslim Palestina. Ya Allah, sedih nggak kebayang😭.

Otakku langsung menuju ayat ini. Surah Ad-Dukhan ayat 32.

ÙˆَÙ„َÙ‚َدِ اخْتَرْÙ†َاهُÙ…ْ عَÙ„َÙ‰ٰ عِÙ„ْÙ…ٍ عَÙ„َÙ‰ الْعَالَÙ…ِينَ

"Dan sungguh, Kami pilih mereka (Bani Israil) dengan ilmu (Kami) di atas semua bangsa (pada masa itu)."

Ayat di atas udah gamblang banget bilang ke kita kalau Bani Israil itu dilebihkan dalam segi ilmu. Tapi, di terjemahan DEPAG, ada tanda kurung (pada masa itu). Lalu kenapa kok rasanya mereka (Yahudi) itu masih menguasai semua lini kehidupan sampai saat ini? Apakah muslim sudah tidur terlalu lama? Mimpi yang terlalu panjang?

Di Alquran juga pernah ada ayat kan, kalau orang-orang kafir yang bangkit dari kuburnya menuju pengadilan Hari Kiamat itu menganggap di kubur mereka cuma "mimpi". Ya, mungkin di dunia ini kita cuma mimpi. Dikagetin, kebangun, terus tahu-tahu udah kiamat.

Jika mimpi itu diibaratkan dongeng, aku jadi berpikir, betapa banyak manusia yang berbuat terlalu jauh hanya untuk sebuah dongeng. Memfitnah, membunuh, mencuri, ya intinya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Itu semua dilakukan demi dunia yang 'katanya' sementara ini. Terserah kita mau hidup sepuluh, seratus, bahkan seribu tahun pun, itu semua tetap sementara. Karena nggak ada definisi yang pasti tentang makna selamanya itu. Hanya Allah yang tahu. Hanya Tuhan.

Banyak manusia takut mati. Hm, sekarang udah ada kan teknologi yang bisa menghidupkan orang yang udah mati. Serem sih. Asli. Seakan manusia lagi berusaha melawan kehendak Tuhan atau justru ingin menjadi Tuhan atas dirinya sendiri? Entahlah.

Tapi, seberapa lama pun mereka bisa memperpanjang waktu hidup mereka, tetap aja itu cuma sementara.

"Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat)." (QS. Al-Anbiya': 1)

Sebenarnya jika kita mau memaknai hidup dan kehidupan, segalanya terlihat sederhana. Hidup ini ternyata:
"Kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita kembali."


Pamulang, 27 Desember 2017
17:14

Dinda Aulia Putri

Pict: Pinterest
#12

0 comments:

Post a Comment