Search

Why I Fell in Love with English?

Assalamualaikum...

Bismillah

Gambar penunjang
Sumber: google image

Hello!!!
Kali ini gue mau cerita tentang awal mula gue bisa suka bahasa Inggris. Sekarang sih gue teteup belum jago, yhaaa tau lah artinya good morning apaan nggak usah liat kamus juga wkwkwk.

Oke, well, gue mau cerita tentang guru bahasa Inggris gue dulu. Gue bener-bener nggak mau nyebutin nama beliau karena ingin menjaga aja. Allah juga nggak pernah kan nyebutin nama "Zulaikha" sebagai perempuan yang udah ngegoda Yusuf? Allah menjaga aib perempuan itu. Gue juga mau menjaga aib beliau karena sepertinya yang akan gue ceritakan itu tentang sakit hatinya gue dengan sikap beliau. But in the other side, beliau tetap guru buat gue.

Awalnya pas gue SMP kelas 8. Gue punya guru Inggris cukup killer. Kita sebut saja Mrs. Lolita (read: nama samaran). Mrs. Lolita ini tampangnya nggak serem banget kok, cuma ya itu, tugas-tugasnya yang serem๐Ÿ˜ข. Waktu itu kita disuruh ngerjain satu buku paket full. Kalau lu mau tau buku yang mana, nih gue kasih gambarnya.


Then, tugasnya itu kita disuruh translate every single task on this book, setiap cerita dan pertanyaan dijawab semua plus di-translate ke bahasa Indonesia, kalau ada kolom-kolom tugas semuanya diisi (translate nggak pernah ketinggalan), ada catatan grammar dicatet di buku catetan dan pake disuruh dihias-hias segala bukunya. Buku catetan gue tuh kayak seragamnya anak sekolah baru lulus UN, penuh warna #lol.

Yha begitulah, gue tuh kayak mindahin isi buku paket itu ke buku gue plus terjemahannya. Ditambah lagi, ada hapalannya juga, vroh! Gue masih inget dikit apa yang dihapalin waktu itu,
"John and James are two friends who were crossing to a forest...blablabla...James fell to the ground and pretended to be dead...."
Mungkin ada anak Hastalavista'13 yang masih inget? Hahaha๐Ÿ˜‚. Oh ya, ada tugas disuruh nyanyi juga. Katanya sih pronunciation-nya harus bener. Btw, gue pilih lagu The Day You Went Away by M2M. Gue tau suara gue pas-pasan, jadi ya gitulah you know hahaha.

Mungkin gue lebay soalnya tugas-tugas kids jaman now juga berat-berat wkwk. Masalah gue sih bukan di situ, tapi waktu pembagian rapot dan gue liat nilai bahasa Inggris gue. Gue lupa sih persisnya KKM waktu itu berapa, oke anggep aja 77. Nah, KKM-nya 77 dan nilai gue 78. YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, CUMA SELISIH SATU! MASHA ALLAH, UKHTIIII ๐Ÿ˜ฐ.

Rasanya tuh gue pengen ngomong gini di depan Mrs. Lolita,
"SETIDAKNYA DIRIKU PERNAH BERJUAAANG. MESKI TAK PERNAH TERNILAI DI MATAMU." #lahbaper
Sumpah baper banget. Maklum lah gue anaknya ambis banget waktu itu, soalnya SMP gue termasuk favorit dan isinya juga anak-anak ambis. Sekarang mah udah lelah wkwkwk:"). Hm, gue nggak ngerti gue salahnya di mana. Apa gue sebodoh itu? Apa jangan-jangan nilai UAS gue nol? Hahaha yakali, nggak bakal juga sekalipun gue ngasal semuanya. Dan sungguh pada akhirnya gue tetep dapet pelajaran berharga: skill translate bahasa Inggris gue "agak" terasah dan tau caranya bersabar meski sudah dikecewakan. #bododin #baperlagi

Nah, itulah cerita lama gue tentang guru bahasa Inggris yang sungguh emejing! Dan, gue sekarang mau cerita tentang doi (ciyaelah doi mane). Gue pernah suka sama cowok, dia lumayan lah bahasa Inggrisnya. Dia pernah les English di salah satu lembaga yang cukup terkenal. Nggak mau sebut merek ah gue!๐Ÿ™Š wkwkwk. Ya gue suka pasti stalking-stalking lah, everybody does. Terus kadang juga chattan. Gue pernah sok-sokan pake bahasa Inggris geto kan, biar keliatan "keren" hahaha. Eh taunya, salah lagi๐Ÿ˜‚. Dia koreksi grammar gue waktu itu. Sumpah demi apa pun maloeee gaiiis! ๐Ÿ™ˆ. Mau jungkir balik rasanya gue! Soalnya kita jarang chattan gitu dah. Kadang-kadang aja. Dan setiap kali chattan gue pasti seneng banget wkwkwkwk. Betapa alaynya gue!๐Ÿ˜ญ. Indonesiah ini penuh dengan master grammar yang jarang speak up in English, yang seringnya bikin orang yang mau belajar bahasa Inggris jadi down duluan dengan komentar-komentar mereka. Untungnya waktu itu dia ngasitau gue pake becandaan gitu jadinya gue nggak baper, tapi tetep malu, fix! Gue nggak down, justru semangat gue buat bisa bahasa Inggris jadi meluap-luap sejak saat itu. Terima kasih atas inspirasinya! Walau sekarang aku telah melupakanmu! Hahaha.

Pada akhirnya gue mengerti, gue harus bisa bahasa Inggris bukan supaya nilai gue nggak KKM ataupun supaya nggak malu waktu chattan sama dia, tapi gue harus bisa bahasa Inggris untuk diri gue sendiri! Untuk membanggakan orang tua gue dan kelak gue pun akan jadi orang tua! Dan untuk mimpi-mimpi yang belum tuntas!

Maaf kalau ceritanya biasa aja. Gue hanya ingin mengabadikan cerita itu di sini. Setidaknya dengan kita menuliskan sesuatu, sesuatu itu akan abadi.

Pamulang, 21 September 2017 / 1 Muharram 1439 H
22.40

Dinda A. Putri

Lautan Kepasrahan


Bismillah...

Lautan adalah pertemuan, sekaligus perpisahan.
Titik di mana air bertemu daratan yang dirindukan, setelah berkilo meter ia berjalan.

Lautan adalah kehidupan, sekaligus kematian.
Tatkala nelayan kembali membawa ikan penyambung kehidupan, atau pemakaman para pelaut di samudera nan dalam.

Lautan adalah kebahagiaan, sekaligus kesedihan.
Teriakan penuh asa banyak dilontarkan di tepinya, atau debur ombaknya membasuh hati yang berduka.

Lautan adalah kelapangan yang penuh sesak. Ia laiknya penjara kebebasan. Kau dikepung buih dengan jeruji tanpa batas.

Lautan adalah titik akhir kepasrahan.
Semua bersujud ke haribaan-Nya
Angin yang berdesir
Batu karang dan pasir
Awak kapal yang membawa para musafir
Dan tiap nyawa di tepi pesisir
Kembalikan segalanya pada takdir

Lalu manusia yang berkata
"Sesungguhnya
shalatku, ibadahku
hidup, dan matiku,
hanya untuk Allah
Tuhan semesta alam."

Begitulah....
Lautan adalah titik akhir kepasrahan
Pasrah untuk hidup
Pasrah untuk mati

Teringat kepasrahan Maryam,
ู‚َุงู„َุชْ ูŠَุง ู„َูŠْุชَู†ِูŠ ู…ِุชُّ ู‚َุจْู„َ ู‡َٰุฐَุง ูˆَูƒُู†ْุชُ ู†َุณْูŠًุง ู…َู†ْุณِูŠًّุง

"Dia (Maryam) berkata, 'Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan lagi dilupakan.'"

Bekasi, 12 Sept 2017
15:03

Dinda A. Putri